Jika Tak Ada Tanggungan Keluarga, Arie Untung Ingin Belajar Agama ke Mesir

Kapanlagi.com - Berhijrah membuat Arie Untung terus perdalam ilmu agamanya. Bahkan ia pun selalu berbagi pengalaman hijrahnya. Hal ini dilakukannya untuk memberikan manfaat kepada yang lain.

"Ya sebenarnya sih kepenginnya mendapat manfaat yang baik ya. Dulu kan saya zamannya, dulu dulu tuh posting di tempat dugem, pegang botol minuman. Bayangin satu orang yang ngikutin gaya gitu saja kan dosanya sampai sekarang juga. Jadi ini pengin membayar balik apa yang saya lakuin dulu. Pengin mutihin lagi lah," ungkap Arie Untung saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (4/7/2018).

Arie Untung dorong anak untuk perdalam ilmu agama juga (credit: instagram.com/ariekuntung)

Untuk merubah dirinya ke arah yang lebih baik lagi ia pun giat ikut kajian. Bahkan jika ia tak punya tanggungan keluarga dan pekerjaan ia ingin bertolak ke Mesir untuk lebih perdalam lagi.

"Pengin banget sebenarnya. Andaikan saya tidak punya tanggungan keluarga ya hehehe. Anak saya malah saya proyeksikan, nih kalau bisa nih, pada jadi hafidz dan hafidzah nih. Kalau ada akses, ada jalannya mereka, kalau bisa ke Mesir ke Mesir dah. Mau ke Mesir, Madinah, mana saja lah. Nanti akan mengikuti kok kemampuan lainnya. Ibaratnya kalau saya lihatnya sekarang excited kalau ngomongin hal ini dan keren gitu. Hafidz tuh keren, masih bisa modis, masih bisa keren, rezeki juga adem-adem saja," ucap pria bernama asli Arie Kuncoro Untung ini.

Meski Arie tak bisa, ia mencoba mendorong sang anak. Karena menjadi seorang Hafizh juga sesuatu yang keren. Apalagi rezeki juga sudah ada yang mengatur.

Meski kini masih banyak orang yang berorientasi pada kerjaan untuk menghasilkan uang. Cara pandang seseorang juga masih sama selalu melihat sesuatu yang lebih tinggi seperti pangkat atau kedudukan.

"Menurut saya, cara pandang orang yang masih kapitalis untuk kerjaan. Yang dipandang harus yang punya duit. Harusnya yang dipandang itu yang berilmu, ketika lo berilmu lo bisa bikin duit. Kalau berilmu terserah mau diimplementasikan seperti apa. Mau memproduksi sesuatu yang mendatangkan rezeki orang banyak, tentunya sudah punya pemahaman ilmu," pungkasnya.